Suka Duka Beternak Domba - Memahami Resiko Ternak

Suka Duka Beternak Domba Tangkas/Pedaging 


Heloo para calon pembisnis sukses! Nah dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi artikel tentang suka duka beternak domba entah itu domba tangkas atau juga yang pedaging. Baik untuk teman semua kita sadar kan kalu dalam semua bisnis pasti ada suka dan dukanya masing-masing apalagi kalau bisnis kita dimulai dari nol. Bicara tentang suka atau duka semuanya tergantung dari siapa yang menjalankan karena kita sadar bahwa semuanya memiliki kesenangan dan resiko yang berbeda.

Suka Duka Beternak Domba - Memahami Resiko Ternak
suka duka ternak domba

Dalam beternak juga resikonya sangat besar apalagi kalau sistem perawatan ternaknya tidak sesuai. Nah untuk mengembangkan keunggulan ternak ada beberapa hal yan harus dilakukan yaitu dengan memulai dari bibit yang unggul dan berkualitas

Domba adalah ladang usaha yang sangat menjanjikan, apalagi  kalau domba yang kita pelihara pernah menjadi juara, waaw hebat kan? Heheh kenapa menjanjikan? Menjanjikannya dimana? Misalkan domba tangkas kita sekarang harga 15 juta dan mendari juara lagi alhasil nanti harga domba kita bisa sampai berkali-klai lipat dari harga awal, bahkan ada yang bisa menjual sampai 110 juta. 

Wahhhh....  itu dari satu domba. Bayangin aja kalau kita punya banyak domba juara “kayaknya bisa untuk beli lamborghini”heheheh. 
 

Suka dalam usaha ternak domba

• Kamu tahu tentang anakan domba yang berkualitas? Maka syaratnya harus dari induk yang berkualitas. Kita standarkan saja misalkan domba hamil 3,5 bulan lalu setelah itu beranak 2 calon domba tangkas jantan. Lihat kriteria tanduk, warna bulu dll-nya, jika bagus domba kita barus selesai porot nyusu “sudah tidak menyusu ke induknya”bisa ditawar sampai 10han juta. Wawww fantastik bukan? Iya memang tapi kalau memang domba anakannya bagus kriteria kelas A yang tampan.

• Sukanya lagi saat kta membeli domba dari orang lain yang kta anggap berkualitas, misalkan harga awal 15 juta. Setelah itu kita rawat semigguan di cukur dan dimandikan. lalu ada yang main ke peternakan kita dan dia sangat suka dengan domba itu. Berapa harga yang anda tawarkan pasti akan dibelinya terbukti domba itu bisa terjual sampai 35juta heheh. Suka banget deh kalau usaha kaya gitu terus wkwkwk.

• Kalau kita adu domba itu sangat gembira, kayaknya nilai yang tidak bisa dipandang sebelah mata, bayangkan saja domba kita yang kita rawat di kandang akhirnya bisa ikut kontes dan paling seneng kalau bisa jadi juara. Kesenangannya bukan hanya disitu saja tapi saat ngibing engklak engklakan bersama pencinta domba lain, adalah tali saudara yang terbaik. Berbagi cerita tentang dombaa dan perawatan dll.

• Jika kita mumet pergi ke peternakan/kandang domba tangkas dan melihat dombanya sangat nafsu makan dan sehat-sehat. Rasanya rasa mumet itu hilang sirna disana.  Apalagi kalau kita langsung kasih makannya dan membawa salah satu domba untuk jalan  jalan ke kebun atau dibawa lari-lari. Enjoy dan sangat menikmati hidup heheh.

• Ada tamu datang dan kita liliwetan di saung sambil ngencarkeun domba, nah ini dia kesukaan yang timbul, yaitu saat ada tamu datang dann berkengkrama tidak lupa disaung menyiapkan nasi liwet dan kopi beserta baqo. Wahh kenikmatan yang tiada tara sob dan mungkin sulit untuk ditemukan oleh orang lain diluar sana.


Duka dalam usaha ternak domba

• Jalan itu penuh lika liku, benar begitu kawan? Hal yang dialami oleh peternak lingga wangi rasakan saja, ibarat curhat ini. Dukanya sangat mendalam, bahkan sampai buat kita nangis. Ceritanya begini, kita punya indukan kesayangan yang berkualitas dan di kawinkan dengan pejantan tangguh. Oke gapapa nunggu hamil sekitar 3,5 bulan. Tapi masalah utamanya anak dombanya lahinya lancar. Jadi konok katanya anak dombanya “malang di jero”entah apa bahasa indonesianya. Lalu berusaha “di kodok ka jero memekna” namun apa daya anak domba itu sudah mati dan apesnya ada 2 anak domba didalamnya, lalu domba induknya pendarahan dan akhirnya mati juga. Sedih kan sob. Bagaimana mau cari untung, kita malah buntung kaya gitu.

• Dukanya lagi kalau kita tidak terliti memberi makan pada domba, kenapa demikian? Bayangkan saja kalau kita tidak teliti atau terlalu berlebihan kasih makan pada domba, domba bisa menjadi kembung. Kalau langsung kita sadar bisa kita segera obati tapi kalau kita tidak sadar bisa berujung kematia.

• Kalau domba sakit dan tidak mau makan, rasa cemasnya sangat-sangat berlebih. Tapi mau tidak mau kita harus berusaha agar domba tetap makan. Alhasil biasanya kita beri ramuan yang berbentuk cai dan kita cekokin dombanya.  Nahhh biasanya kalau sudah domba dicekokin seperti itu rasa khawatir mulai turun.

• Domba melahirkan disaat tengah malah hheeheh. Mau tidak mau hal ini pernah kita rasakan, jadi dulu domba kita lahiran tengah malam, nah mau tidak mau karena takut ada kelahiran yang tidak lancar akhirnya kta tungguin sampe akhinya dia lahiran. Seneng sih tapi ngantuk hehe.

• Latihan adu domba, mau tidak mau sebagai pecinta domba tnagkas kita sering latih dia dengan lari, renang dll. Sapai lahitan tanpa di tambangin dombanya, oke pertama, kedua dan ketiga tandukan domba bisa di pegang dan lemparkan ke arah samping, tapi ynag keempat rumput di bawah kaki saya basah dikencingi domba dan akhirnya terurbruk dehhh. Heheh pueyeng dan lumayan sakit heheh. Tapi ini kan resiko kalau latihan/melatih domba.

Pokonya masih banyak lagi suka duka dalam beternah domba, namun duka itu bisa kita minimalisir asalkan perawatan dan kasih sayang kita kepada domba sangat tulus. Ingat saja “kalau kita menanam mangga kalau ingin “cepat besar banyak berbuah maka kita harus kasih pupuk, menyiramnya dan merawat + menjaganya “ begitu juga dengan hewan peliharaan seperti domba, jika ingin menjadikan domba kita sangat bagusdan berkualitas tinggi maka kita harus merawat, menjaga dan menyayanginya.

Oke sobat semua mungkin sekian saja dulu postingan arikel ini tentang suka duka beternak domba  tangkas, mungkin juga bisa dengan domba pedaging. Ingat saja masih banyak suka duka yang lainnya namun Sekian dan terimakasih banyak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Suka Duka Beternak Domba - Memahami Resiko Ternak"