Ciri-ciri Orang Munafik Yang Saya Ketahui

Tanda Dan Ciri Orang Munafik

Uuuu rasanya pembahasan kali ini cukup serius, sebab yang akan kita bahas kali ini adalah ciri ciri orang munafik. Tapi sebelum kita membahas  ciri orang munafik. Pastikan terlebih dahulu. Apakah Anda tahu orang munafik itu yang seperti apa? 

Dengan mengetahui pengertiannya, memang kita tidak akan sulit untuk memahami ciri ciri nya sebab pengertian dan ciri sangat berkaitan. Jadi, orang munafik itu orang apa. Munafik sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya orang yang berpura pura mengikuti padahal sebenarnya tidak. Intinya banyak pura pura. Nah kepura pura an ini dapat kita temukan di banyak sekali perilaku di kehidupan sehari hari yang bisa menjadi ciri munafik. Langsung saja, berikut tanda  seseorang yang munafik yang sudah saya simpulkan. 
  
Ciri-ciri Orang Munafik Yang Saya Ketahui

Ciri Mutlak Orang Yang Munafik

  1. Jika berbicara, dusta


    Dusta atau bohong ini menjadi pertanda seorang yang munafik. Sudah jelas terdapat ketidaksesuaian jika seseorang itu berbohong. Mengatakan hal yang sebenarnya tidak terjadi. Ada banyak sekali alasan seseorang berbohong. Yang perlu diketahui disini adalah bohong seperti apa yang benar benar menjadi ciri  orang yang munafik, sebab menurut beberapa hadits dijelaskan ada bohong yang diperbolehkan atau rukhshoh. Yang pertama yaitu berbohong dalam peperangan melawan musuh, kemudian perkataan seorang suami kepada istri atau sebaliknya dengan alasan untuk membawa kebaikan dalam rumah tangga, dan mendamaikan yang sedang berselisih.

    Tetapi adanya ketiga alasan tersebut jangan sampai membuat kita terlena atau terbiasa mengatakan hal dusta. Bahkan saat bercanda atau membuat orang tertawa. Maka dari itu kita harus senantiasa menjaga lisan kita. Jangan sampai keluar kata kata dusta yang nantinya lebih menyesatkan kita pada fitnah dan yang belbih buruk lagi. Orang lain pun pastinya akan menjauh dikarenakan tingkat kepercayaan pada seorang pendusta tentunya akan hilang.

    Yang sering dilupakan dan biasanya tidak terasa adalah tentang dusta ini adalah dusta kepada allah dan rasul nya. Hal ini menjadikan salah satu ciri orang munafik I’tiqad. Seperti apa bentuk dustanya? Ia tentunya mendustakan ajaran rasul baik semua maupun sebagian. Ia benci pula terhadap ajaran rasul dan senang jika ajaran rasul direndahkan. 
  2. Jika berjanji, tidak menepati


    Ciri orang munafik selanjutnya adalah orang yang ingkar terhadap janjinya. Menurut kutipan, ada dua jenis ingkar janji menurut Ibnu Rajab. Yang pertama yaitu ketika seseorang berjanji dan dari awal sudah berniat untuk tidak menepati nya.

    Dengan kata lain dari awal sudah mengatakan janji palsu. Dan jenis yang pertama ini adalahingkar yang paling buruk. Jenis yang kedua adalah ketika seseorang berjanji dan berniat untuk menepatinya tetapi di tengah jalan ia malah bebalik mengingkarinya tanpa alasan yang dapat dibenarkan. Jadi, ketika ada alasan tertentu yang dapat dibenarkan maka tidak termasuk kedalam ingkar.

    Kita yang tidak tahu apa apa, yang hanya bisa berencana. Sebisa mungkin harus berhati hati dalam berjanji. Seperti sudah banyak orang ketahui bahwa janji adalah sebuah hutang yang harus ditepati. Ketika tidak tahu apa yang akan terjadi, sebaiknya menimang dengan baik apa yang hendak kita janjikan. Dan mungkin akan lebih baik ketika kita tidak memberikan janji sebagai harapan saja. Tapi memang terkadang kita sering lalai ketika hendak menyenangkan orang lain kemudian memberikan janji kepadanya.
  3. Jika diberi amanat, khianat

    Wajib hukumnya memegang suatu amanah ketika kita diberikan kepercyaan oleh orang lain untuk mengemban amanah tersebut. kita harus menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Ketika kita ingkar, itu sudah menjadi ciri kita sebagai orang munafik karena tidak menyampaikan yang sebagaimana mestinya.

    Sebisa mungkin kita emang harus senantiasa melaksanakan amanah yang dipercayakan kepada kita. Seseorang yang memberi amanah pun harus lah orang yang mengerti. Jangan sampai kita memberikan amanah pada orang yang salah sehingga pada ujungnya berakhir kerugian bagi banyak pihak. ketika ada orang yang mengkhianati kita, kita tidak boleh mengkhianatinya kembali.
  4. Jika berselisih, akan berbuat zalim (Fujur)


    Fujur disini adalah dengan sengaja membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar ketika berselisih tentang masalah duniawi maupun akhirat. Tidak berbeda jauh dengan dusta, bahkan mungkin ini berujung dusta. Dan allah sangat membenci hal tersebut.

    Di zaman sekarrang ini pengetahuan tentang yang benar dengan yang salah dalam setiap hal sangatlah sulit untuk dibedakan. Karena adanya kebebasan dan penegakan hak yang luas jadi sulit untuk menyaring sebenarnya mana yang bnar dan mana yang salah. Secara tidak langsung ketika kita mendukung jalan yang salah dan merasa benar itu akan sangat berbahaya.

    Bahayanya adalah karena tidak terasa salah. Sehingga sulit untuk menyadari kesalahan dan memperbaikinya. Social media juga kini seakan memancing banyak orang untuk bertikai ketika ada suatu perbedaan pendapat dan isu isu yang tidak jelas kebenarannya. Kembali lagi kepada diri kita, seberapa bijak kita menggunakannya agar tidak berujung fujur.

    Ketika berselisih pun selain bisa menjerumuskan kita ke pilihan yang salah, tetapi ketika kita terbukti salah juga bisa menjadikan kita berdusta kembali dengan cara mengelak dengan alasan yang bohong. Semakain panjanglah dosa yang kita perbuat. sebagian orang pun sampai mengumbar sumpah palsu untuk menyembunyikan kebohongan nya. Sumpah dijadikan sebagai perisai untuk menyembunyikan kebenaran.
  5. Beda lahiriah dan bathin


    Lain di mulut, lain di hati. Lain yang dikatakan, lain yang diperbuat. Ciri ini sangat erat sekali dengan pengertian munafik. Ada banyak sekali perbuatan yang mencirikan hal ini. salah satunya adalah sombong, biasanya mereka lebih mementingkan apa yang dilihat oleh orang lain. Yang kemudian bisa menuntun kepada sikap ria dan takabur. Bisa dalam berpakaian maupun dalam beribadah. Keduanya sama sama buruknya. Padahal setiap perbuatan yang kita kerjakan dinilai oleh allah pertama kali adalah dari niatnya. Dan niat itu adanya di hati. Ketika kita tidak menanamkan niat dengan ikhlas maka tidak ada gunanya sama sekali. Pengakuan di dunia memang langsung terasa tetapi jauh lebih penting dari itu, kita tak pantas untuk dipuji. Karena segala puji hanya milik allah.

    Perilaku selanjutnya juga bisa ketika kita mengatakan bahwa sesuatu itu adalah hal yang salah tetapi sebenarnya kita sendiri melakukan hal itu. Perlu hati hati juga biasanya kepada orang yang memberikan nasihat.

    Tetapi bukan berarti kita membiarkan begitu saja orang orang ada dalam jalan yang salah. bersama sama, mengajak untuk menempuh jalan yang benar akan jadi solusinya. Oh iya, hal ini mungkin berkaitan dengan ilmu munafik, ketika seseorang tahu sesuatu itusalah namun ia sendiri melakukan kemungkaran. Sampai sampai ada hadits yang menerangkan ketika seseorang mengaku bahwa dirinya beriman tetapi tidak beramal kepada allah itu sudah digolongkan sebagai seorang munafik.

    Hingga ada keterangan jika seseorang yang rumah nya berdekatan dengan masjid atau tetangga mesjid tapi ia tak pernah terlihat di mesjid tersebut sudah termasuk seorang yang munafiq.
    Selain itu orang yang hatinya tidak sesuai dengan lahirnya bisanya tidak suka ketika melihat orang yang sholeh, ia terkesan mencela seperti mengatakan so alim. Hal itu menandakan bahwa dia tahu tidak setiap orang benarbenar memiliki niat yang benar sebab dirinya saja seperti itu, hati nya tidak sesuai dengan yang ia kerjakan.

    Bahkan dalam al qur'an sendiri sudah dijelaskan bahwa orang orang munafik itu adalah yang menjelek jelekan atau mencela orang beriman ketika bersedekah dengan ikhlas meski sedikit dan bagi orang munafik itulah allah memberikan mereka azab yang yang perih.

    Bakhil atau pelit pun bisa menjadi ciri nya. Seseorang yang berkecukupan tetapi ia enggan untuk berinfaw maka sudah pasti ia adalah orang yang munafiq. Sudah jelas jelas berkecukupan tapi tidak mau berinfaq.
  6. Mengingkari takdir


    Orang munafik tidak akan ikhlas atau ridha terhadap qada dan qadar yang telah ditetapkan allah. Ia akan mengeluh jika diberikan musbah. Hidupnya tidak akan tenag. Ia akan selalu diliputi rasa takut. Yang ia inginkan hanyalah kehidupan yang mulus dan damai sesuai kehendaknya. Tanpa tahu atau menerima bahwa kehendak allah akan lebih baik untuknya sekalipun terasa tidak enak baginya.

    Nah, mungkin hanya cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Harapan saya semoga kita dapat lebih memahami agar tidak terjerumus kedalam golongan munafik. Karena ternyata ada banyak pemahaman yang kadang keliru. Hal yang dianggap sebagai Ciri-ciri Orang Munafik ternyata ada yang bisa ditolerir dan hal yang sepele atau dianggap bukan sebuah kemunafikan malah bisa menjadikan kita seorang yang munafik. Semoga bermanfaat. Terimakasih. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ciri-ciri Orang Munafik Yang Saya Ketahui"